ANSVIA menjadi salah satu pioneer developer social network asal Indonesia. Makin aktif di komunitas dunia digital dengan membuat antivirus, menyediakan beberapa aplikasi open source, dan aplikasi untuk publik lainnya, seperti Detax - Sistem Deteksi Hoax.
Ansvia dipercaya berbagai perusahaan besar yang menginginkan sistem yang secure, scalable, accessible, multiplatform, dan memberikan impact bagi kinerja perusahaan. Sebagian besar perusahaan memiliki kendala berupa resources yang dimiliki dan keterbatasan waktu pengerjaan. Memiliki sumber daya, namun tidak dapat berpacu dengan tenggat.
Ansvia menyediakan keduanya. Layanan kami mulai dari merancang, membangun, mengembangkan, dan juga mengelola corporate social network beserta knowledge management system yang terintegrasi. Keunggulan kami adalah memiliki resources yang terlatih, metode kerja efektif, dan framework sendiri, sehingga dapat menyingkat waktu pengerjaan.
Beberapa produk hasil sinergi dengan orang-orang terbaik dibidang knowledge management seperti DisiniSharing, My Collaboration Community (MC2), Eureka Everyday, Trisakti Connect terbukti memberikan peran signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Bahkan DisiniSharing turut berperan mengantarkan klien dan partner kami, Djarum sebagai perusahaan swasta pertama dari Indonesia yang mendapat Knowledge Ready award dari Knowledge Ready Organization - organisasi non porfit internasional yang berfokus pada Knowledge Management.
Ansvia membantu perusahaan Anda membangun sistem yang aman, scalable, multiplatform, dan waktu pengerjaan yang tepat.
Corporate social network (CSN) membangun motivasi, leadership, budaya perusahaan, sense of belonging, meningkatkan kecepatan respon & komunikasi tanpa adanya hambatan teknologi. CSN juga menyediakan fitur standard yang dimiliki oleh aplikasi social network pada umumnya.
Di dunia usaha, tren penerapan CSN meningkat dramatis dari tahun ke tahun. Perusahaan meyakini bahwa penerapan CSN akan meningkatkan 25% produktifitas karyawan. Bahkan di Eropa, hampir 81% top perusahaan dengan angka pertumbuhan tertinggi telah menggunakan CSN.
CSN Ansvia yang dikembangkan bersama dengan berbagai perusahaan besar di Indonesia, tak hanya akan mengubah cara berkomunikasi dan kolaborasi, namun juga akan mempengaruhi stratejik perusahaan melalui pembentukan budaya perusahaan.
Ahli manajemen modern, Peter Drucker menuliskan “the basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be knowledge.” Maka suatu perusahaan akan memiliki tambahan competitive advantage dan memenangkan persaingan jika ia mampu menangkap, menyimpan, dan menggunakan knowledge yang dimiliki sebagai resource dalam menggerakkan laju perusahaan.
Menangkap dan menyimpan knowledge (explicit dan tacit) memang menuntut kerja ekstra. Sebagian besar perusahaan menyatakan bahwa explicit knowledge lebih mudah untuk ditangkap, disimpan, dan didistribusikan, lain halnya dengan tacit knowledge. Tacit knowledge ada dan menempel pada pikiran karyawan, dan memiliki resiko kehilangan yang jauh lebih besar. Karyawan sewaktu-waktu dapat mengajukan pensiun atau resign dari pekerjaannya. Dan celakanya “when employees leave a company, their knowledge goes with them”.
Lesson Learned berfokus pada cara menangkap knowledge, menyimpan, dan mendistribusikan ke seluruh karyawan untuk membantunya menjalankan dan menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari. Lesson Learned telah mengalami beberapa kali perubahan dan pengembangan secara signifikan, sebelum akhirnya ditawarkan sebagai produk yang siap menangani permasalahan dan pengelolaan knowledge di perusahaan Anda.
Facility Issue Tracking (FIT) menyediakan sarana penanganan masalah yang komprehensif terhadap suatu issue dari fasilitas yang dimiliki perusahaan. Mulai dari persoalan kantor, pabrik, maupun lingkungan perusahaan.
FIT juga sering digunakan sebagai media kampanye suatu kegiatan dalam perusahaan dan pembentukan budaya perusahaan. Misalnya saja ketika perusahaan ingin menggaungkan pentingnya safety dalam perusahaan. Melalui FIT, seluruh karyawan dapat berperan aktif menyampaikan laporan atas suatu kejadian atau kondisi yang tak sesuai dengan prosedur. Sehingga tim yang berkaitan dapat segera melakukan follow-up, mencari dan memberikan solusi atas permasalahan yang disampaikan pada laporan tersebut.
Di perusahaan lainnya FIT digunakan untuk membantu pembentukan budaya karyawan. Budaya seperti keterbukaan terhadap suatu masalah, kecepatan respon dan penanganan, berkomunikasi dengan baik, handling complaint, dan menjalin rasa kekeluargaan dan team work dalam perusahaan.
Digital Library (DL) khusus menangani pengelolaan dan pendistribusian koleksi pustaka digital perusahaan. DL mampu mengelola informasi dan penerbitan pustaka digital di web, baik dengan format dokumen, video, maupun audio.
DL memiliki engine yang scalable dan dilengkapi dengan modul search yang user friendly, cerdas, dan cepat. Fitur-fitur lain yang disediakan adalah most popular, latest upload, leaderboard, share, private, play video, recommended list, related document, hingga fitur komentar.
DL juga digunakan untuk mendistribusikan e-mag dan media komunikasi digital perusahaan lainnya ke seluruh karyawan. Melalui DL, perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dan partisipasi karyawan dalam menyimpan knowledge.
{{ careerDetail.location }}
Departement | : | {{ careerDetail.departement }} |
Job Industry | : | {{ careerDetail.static_industry.name }} |
Job Type | : | {{ careerDetail.job_type }} |
Experience | : | {{ careerDetail.static_job_experience.name }} |
Job Function | : | {{ careerDetail.static_job_function.name }} |
Job Description |
||
Requirements |
||
back to career list |
0811-1635-758
0898-3746-3289
corporate@ansvia.com
Wisma 77 Tower 2 Lt.3
Jl. Letjen S. Parman Kav. 77, Slipi
Palmerah, Jakarta Barat, Jakarta 11410
+62-21-2967-5858
+62-21-2968-5860
Pogung Baru Blok E No. 44, Sinduadi,
Mlati , Sleman, Yogyakarta 55284
+62-274-565-392
Robin Ma'rufi lahir di Wonosobo, menyelesaikan studinya di Yogyakarta, dan merambah dunia internasional dengan konsep inovatif interest-based forum yang dikenal sebagai Mindtalk. Robin menjadi founder ANSVIA, badan usaha yang menaungi Mindtalk. Jauh sebelum itu, Robin dikenal sebagai penemu antivirus lokal pertama di Indonesia, ANSAV.
Robin menjadi inovator produk-produk ANSVIA terus berstandard teknologi tinggi namun tetap berorientasi pada kebutuhan pasar. Sebut saja SENTIGRAM, produk besutannya yang mengaplikasikan teknologi machine-learning di desain untuk dapat memprediksi hasil pemilihan umum presiden berdasarkan aktifitas dan komunikasi kandidat presiden di sosial media.
Ia memiliki passion dalam dunia teknologi, menyukai Machine Learning, Distributed Computing, dan Reverse Engineering, dan seringkali melakukan riset teknologi sebelum merealisasikannya menjadi sebuah produk yang selalu diterima pasar. Di sela kesibukannya ia kerap berbagi pengalamannya sebagai praktisi IT dan cyber security di berbagai komunitas baik akademisi, profesional, ataupun corporate.
Cahyanto Kurniawan mengawali karirnya di Ansvia sebagai Project Manager sejak tahun 2012. Sebelum bergabung di ANSVIA, pria jebolan STT Telkom jurusan Informasi (1995 - 2000) ini menggeluti dunia teknologi diberbagai perusahaan. Spesialisasi yang diambil adalah analisis data dan organisasi perusahaan. Keahlian lain yang menonjol adalah kamahirannya dalam memanajemen sumber daya perusahaan, termasuk di dalamnya sumber daya manusia.
Dalam setiap kesempatan, pria yang dikenal tegas, logis, dan result oriented ini selalu tampil ramah dan apa adanya. Meskipun dilingkungan internal ia sering disebut sebagai “chaos master” karena dedikasi dan kepiawaiannya menangani setiap permasalahan pekerjaan.
Arie Vianza menjadi master mind dari product concept/arsitektur, komunikasi, hingga branding semua produk ANSVIA. Sebelum berperan sebagai Art Director di ANSVIA, pada pengalaman puluhan tahun di dunia creative, ia kerap ditunjuk untuk memimpin dalam pengembangan produk, desain produk, komunikasi visual, hingga pembuatan program kampanye suatu brand.
Ia menempuh pendidikan Teknik Sipil di Universitas Tanjungpura dan kemudian melanjutkan memupuk minat dan ketertarikannya dalam dunia desain di Institut Seni Indonesia Yogyakarta di jurusan Visual Communication Design (1998 -2004).
Sebelum menguatkan tim IT ANSVIA, selepas menyelesaikan pendidikan di jurusan IT Engineering, Bambang Andrie Gunawan meluaskan pengalaman di bidang IT di beberapa perusahaan di lingkup nasional. Ia juga pernah aktif di Free Open Source Software and Interest League (FOSSil) dan menjabat menjadi leader.
Karirnya di ANSVIA dibangunnya dari bawah. Mulai dari tanggungjawab atas pembuatan dan pengelolaan web aplikasi, configure repository Linux, membuat program pada suatu proyek, berkolaborasi dengan tim, hingga saat ini, bertanggungjawab kesiapan teknologi sehingga perusahaan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan.
Lebih dari delapan tahun Ali Mashuri mendalami platform realtime messaging dan social media pada iOS dan Android development. Sebagai Lead Mobile Engineer ANSVIA, ia kini bertanggungjawab untuk memastikan aplikasi iOS dan Android yang di-deliver ke client tak hanya telah memenuhi requirement namun juga telah sesuai dengan standard teknologi ANSVIA.
Ali menyelesaikan pendidikan Teknik Informatika di IST Akprind Yogyakarta, pernah aktif di organisasi Ubuntu Indonesia Sub Jogja, dan menjadi trainer Linux di komunitas Yogyakarta.